Minggu, 27 November 2016

Bahaya Pornografi Bagi Anak

Dunia teknologi saat ini memang sudah sangat berkembang pesat.Biasanya anak-anak ini yang termasuk generasi Z (Gen Z) yakni generasi yang lahir antara tahun 1994 sampai tahun 2009. Pada gen Z ini, adalah anak-anak yang sejak lahir sudah akrab dengan teknologi Artinya, teknologi sudah menjadi bagian dari hidup mereka sejak mereka lahir ke dunia. Jadi, jangan heran jika anak-anak dari Gen Z sangat mahir menggunakan teknologi apa pun.

Bagaimana ahli bedah otak Amerika menanggapi tentang pornografi dapat merusak otak anak?
Dr Donald Hilton Jr selaku ahli bedah otak Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak. Atau dengan kata lain merusak jaringan otak.
Donald menambahkan bagian yang paling rusak adalah prefrontal cortex (PFC) yakni jaringan di mana anak tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan yang benar. 
Di samping itu, penulis buku The Drugs of the New Millenium, Mark Kastleman memberi nama pornografi sebagi visual crack cocaine atau narkoba lewat mata. Mark juga menyebutkan kecanduan pornografi pada anak tidak lepas dari bisnis pornografi yang menyasar kepada anak-anak yang memang sebagi target pasar.
Ciri-ciri anak yang kecanduan pornografi:
  • Mengabiskan waktu lebih banyak dengan perangkat teknologi, seperti internet, game dan lain sebagainya
  • Anak jadi gampang marah
  • Self esteem-nya rendah
  • Jika berbicara tidak menatap mata kita
  • Suka melawan
  • Suka berkhayal
  • Prestasi akademik merosot tiba-tiba
  • Menjadi pendiam
Berikut beberapa dampak pornografi yang bisa membahayakan anak-anak kita:
1. Anak-anak mulai melakukan aktifitas seksual
Mereka akan meniru apapun yang dilihat nya. Jika pornografi meracuni mereka, mereka akan melakukan aktifitas seksual yang mereka lihat kepada anak yang lebih muda. Jika hal tersebut dibiarkan, anak bisa menjadi pelaku kekerasan seksual anak-anak, dimana hal ini biasanya disebabkan oleh 2 simultan yaitu pengalaman dan exposure.


2. Sulit konsentrasi
Bagaimana bisa konsentrasi kalau yang ada dalam pikiran anak adalah pikiran-pikiran kotor. Ingat loh ini konteksnya anak usia dini. Mana ada sih anak balita yang paham dengan adegan porno? Yang bahaya lagi, kalau sudah tertanam dalam otak maka untuk menghapus akan sangat sulit. Kenapa ? karena seks merupakan kebutuhan dasar manusia. Anak yang sudah menemukan kenikmatan seks sebelum waktunya dan tertanam secara mendalam dalam pikirannya akan sulit untuk dihilangkan. 


3. Kecenderungan melakukan pelecehan seksual
Mengenal pornografi terlalu dini juga dapat membuat seseorang melakukan kejahatan seksual seperti pelecehan seksual. ? 77% pelaku pelecehan terhadap anak laki-laki, dan 87 % pelaku pelecehan terhadap anak perempuan mengaku kebiasaan melihat pornografi lah yang mendorong tindakan kriminal mereka.


4. Menangkap pesan yang salah
Pornografi bisa menimbulkan pesan yang salah bagi generasi muda terhadap hubungan antar mereka kelak. Mereka akan beranggapan bahwa kasih sayang antara ia dan pasangannya diukur oleh kepuasan seksual yang bisa mereka raih. Hal ini disebabkan sifat pornografi itu sendiri yang memaparkan seksualitas tanpa pertanggungjawaban.


5. Meningkatnya jumalah kehamilan usia dini
Tindakan seksual yang disaksikan anak, serta dorongan seksual yang secara alamiah dimiliki anak, akan membuatnya penasaran untuk kemudian melakukan sendiri tindakan seksual tersebut. Jika hal ini terjadi, kehamilan diluar nikah pada usia dini sangat mungkin terjadi.
Sebuah penelitian penyebutkan bahwa anak laki-laki yang ter-ekspos oleh pornografi sebelum usia 14 tahun akan lebih aktif bahkan kecanduan seks saat dewasa nanti. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa diantara 932 pecandu seks yang di teliti, sebanyak 90% laki-laki dan 77% perempuan mengakui bahwa pornografi berperan besar pada kecanduan mereka.

6. Penyimpangan seksual
Anak balita atau anak usia dini yang belum waktunya sudah melihat adegan atau tayangan hubungan intim suami istri atau tayangan –tanyangan porno lainnya, dan tidak ketahuan orangtua sehingga tidak langsung diberi pemahaman (dengan bahasa yang mudah dipahami anak tentu saja) ketika dewasa kelak bisa mengalami penyimpangan seksual, karena yang ada dalam benak anak adegan itu jorok, sakit, seram dll

Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan klik disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar