Berisi tentang kumpulan artikel yang akan menambah wawasan
Dunia teknologi saat ini memang sudah sangat berkembang pesat.Biasanya
anak-anak ini yang termasuk generasi Z (Gen Z) yakni generasi yang
lahir antara tahun 1994 sampai tahun 2009. Pada gen Z ini, adalah
anak-anak yang sejak lahir sudah akrab dengan teknologi Artinya,
teknologi sudah menjadi bagian dari hidup mereka sejak mereka lahir ke
dunia. Jadi, jangan heran jika anak-anak dari Gen Z sangat mahir
menggunakan teknologi apa pun.
Bagaimana ahli bedah otak Amerika menanggapi tentang pornografi dapat merusak otak anak?
Dr
Donald Hilton Jr selaku ahli bedah otak Amerika Serikat mengungkapkan
bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah
struktur dan fungsi otak. Atau dengan kata lain merusak jaringan otak.
Donald menambahkan bagian yang paling rusak adalah prefrontal cortex (PFC)
yakni jaringan di mana anak tidak bisa membuat perencanaan,
mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan yang
benar.
Di samping itu, penulis buku The Drugs of the New Millenium, Mark Kastleman memberi nama pornografi sebagi visual crack cocaine atau
narkoba lewat mata. Mark juga menyebutkan kecanduan pornografi pada
anak tidak lepas dari bisnis pornografi yang menyasar kepada anak-anak
yang memang sebagi target pasar.
Ciri-ciri anak yang kecanduan pornografi:
- Mengabiskan waktu lebih banyak dengan perangkat teknologi, seperti internet, game dan lain sebagainya
- Anak jadi gampang marah
- Self esteem-nya rendah
- Jika berbicara tidak menatap mata kita
- Suka melawan
- Suka berkhayal
- Prestasi akademik merosot tiba-tiba
- Menjadi pendiam
Berikut beberapa dampak pornografi yang bisa membahayakan anak-anak kita:
1. Anak-anak mulai melakukan aktifitas seksual
Mereka
akan meniru apapun yang dilihat nya. Jika pornografi meracuni mereka,
mereka akan melakukan aktifitas seksual yang mereka lihat kepada anak
yang lebih muda. Jika hal tersebut dibiarkan, anak bisa menjadi pelaku
kekerasan seksual anak-anak, dimana hal ini biasanya disebabkan oleh 2
simultan yaitu pengalaman dan exposure.
2. Sulit konsentrasi
Bagaimana
bisa konsentrasi kalau yang ada dalam pikiran anak adalah
pikiran-pikiran kotor. Ingat loh ini konteksnya anak usia dini. Mana ada
sih anak balita yang paham dengan adegan porno? Yang bahaya lagi, kalau
sudah tertanam dalam otak maka untuk menghapus akan sangat sulit.
Kenapa ? karena seks merupakan kebutuhan dasar manusia. Anak yang sudah
menemukan kenikmatan seks sebelum waktunya dan tertanam secara mendalam
dalam pikirannya akan sulit untuk dihilangkan.
3. Kecenderungan melakukan pelecehan seksual
Mengenal
pornografi terlalu dini juga dapat membuat seseorang melakukan
kejahatan seksual seperti pelecehan seksual. ? 77% pelaku pelecehan
terhadap anak laki-laki, dan 87 % pelaku pelecehan terhadap anak
perempuan mengaku kebiasaan melihat pornografi lah yang mendorong
tindakan kriminal mereka.
4. Menangkap pesan yang salah
Pornografi
bisa menimbulkan pesan yang salah bagi generasi muda terhadap hubungan
antar mereka kelak. Mereka akan beranggapan bahwa kasih sayang antara ia
dan pasangannya diukur oleh kepuasan seksual yang bisa mereka raih. Hal
ini disebabkan sifat pornografi itu sendiri yang memaparkan seksualitas
tanpa pertanggungjawaban.
5. Meningkatnya jumalah kehamilan usia dini
Tindakan
seksual yang disaksikan anak, serta dorongan seksual yang secara
alamiah dimiliki anak, akan membuatnya penasaran untuk kemudian
melakukan sendiri tindakan seksual tersebut. Jika hal ini terjadi,
kehamilan diluar nikah pada usia dini sangat mungkin terjadi.
Sebuah
penelitian penyebutkan bahwa anak laki-laki yang ter-ekspos oleh
pornografi sebelum usia 14 tahun akan lebih aktif bahkan kecanduan seks
saat dewasa nanti. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa diantara 932
pecandu seks yang di teliti, sebanyak 90% laki-laki dan 77% perempuan
mengakui bahwa pornografi berperan besar pada kecanduan mereka.
6. Penyimpangan seksual
Anak
balita atau anak usia dini yang belum waktunya sudah melihat adegan
atau tayangan hubungan intim suami istri atau tayangan –tanyangan porno
lainnya, dan tidak ketahuan orangtua sehingga tidak langsung diberi
pemahaman (dengan bahasa yang mudah dipahami anak tentu saja) ketika
dewasa kelak bisa mengalami penyimpangan seksual, karena yang ada dalam
benak anak adegan itu jorok, sakit, seram dll
Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan klik disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar